
Kamis, 08 Juni 2017
MACAM-MACAM LAYANAN KONSELING
MACAM-MACAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Dalam rangka pencapaian tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, terdapat beberapa jenis layanan yang diberikan kepada siswa, diantaranya:
- Layanan Orientasi; layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
- Layanan Informasi; layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi punberfungsi untuk pencegahan dan pemahaman
- Layanan Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
- Layanan Konten; layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
- Layanan Penempatan dan Penyaluran;layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
- Layanan Konseling Perorangan;layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
- Layanan Bimbingan Kelompok;layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan Pengembangan
- Layanan Konseling Kelompok;layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompokberfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
- Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

Untuk menunjang kelancaran pemberian layanan-layanan seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu dilaksanakan berbagai kegiatan pendukung, mencakup :
- Aplikasi Instrumentasi Data;merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes, dengan tujuanuntuk memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya dan memahami karakteristik lingkungan.
- Himpunan Data;merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
- Konferensi Kasus;merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien.
- Kunjungan Rumah;merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien.
- Alih Tangan Kasus;merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten.
MEMBANGUN MOTIVASI PADA REMAJA

MEMBANGUN MOTIVASI PADA REMAJA
Banyak psikolog dunia tentang remaja nyaris semuanya sama. Remaja merupakan masa transisi yang rentan terhadap banyak pengaruh negative dan positive. Menurut mereka hal ini disebabkan oleh psikologis remaja yang masih labil
Kondisi psikologis labil tak sekedar memberi dampak yang sepele. Akibat kondisi remaja yang belum stabil, banyak remaja terjerat dalam kubangan masalah yang sesungguhnya bersumber dari dirinya sendiri. Misalnya krisis motivasi. Banyak remaja bermasalah dengan motivasi. Semangatnya untuk meraih segala cita-citanya cenderung padam dan lebih suka terlena dengan suasana.
Krisis motivasi yang berkepanjangan sangat mengganggu masa depan. Masa remaja dimana seorang anak mengalami masa transisi yang rentan, namun juga merupakan masa gemilang penentu masadepan. Sangat disayangkan bila seorang remaja mengalami krisis motivasi. Ada banyak penyebab remaja mengalami ini diantaranya,
1. Seorang remaja merasa kurang perhatian dari orangtua mereka, sehingga sang anak beranggapan tak ada yang peduli dan berakibat pada menurunnya motivasi. 2. Seorang remaja terlalu asyik mencoba hal-hal baru bersama temannya, sayangnya belum tentu hal baru itu berdampak baik, justru banyak yang menyebabkan remaja justru lupa diri dan tak termotivasi. 3. Masa remaja sering pula disebut masa puber, dimana remaja merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, banyak diantara mereka yang justru terperosok dalam fase ini. Jatuh cinta yang berlebihan seringkali membuat motivasi seorang remaja menurun. Beberapa sebab di atas hanya contoh kecil dari penyebab krisis motivasi pada remaja. Akan tetapi dapat digaris bawahi bahwa penyebab dari krisis motivasi itu berasal dari individu remaja.

Ada banyak cara untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya krisis motivasi. Cara tersebut tidaklah rumit, namun tidak juga mudah. Evaluasi diri dirasa menjadi salah satu jalan ampuh membangun motivasi. Bagi remaja hendaknya melihat apa saja yang telah ia lakukan untuk mewujudkan cita-citanya. Dengan demikian remaja akan ingat dan kembali terpacu untuk meraih harapannya. Disamping evaluasi, pikiran positif dari diri remaja itu sangat berpengaruh terhadap motivasi dirinya. Pikiran positif membuat remaja lebih arif dalam menyikapi banyak persoalan dalam hidupnya. Seperti yang telah disinggung dalam paragraf sebelumnya, remaja seringkali merasa kurang perhatian. Hal itu dapat ditanggulangi dengan pikiran positif. Hendaknya remaja merasa dia bisa mandiri, apalagi remaja sering merasa dirinya sudah dewasa. Bila mereka memang merasa demikian harusnya mereka bisa hidup tanpa bergantung pada orang lain.
Jika motivasi diri dalam remaja sudah terbangun, maka kedepannya peluang remaja itu berhasil akan lebih besar. Karena diri yang senantiasa selalu semangat dapat membuat usahanya dalam meraih cita-cita semakin kuat. Dan seperti inilah remaja yang tidak merugi. Remaja yang dapat memotivasi diri demi masadepannya, meski apapun yang terjadi padanya.
Motivasi memang aspek yang begitu penting. Jangan diabaikan, sebab dibalik keberhasilan itu tentu ada motivasi yang kuat. Motivasi dari diri sendiri adalah motivasi terbaik. Maka para remaja jangan pernah ada alasan untuk tidak memotivasi diri, karena dengan motivasi cita-citamu akan lebih dekat dengan genggamanmu. dengan cara :
1. kenali & benahi diri (self management)
2. citra diri & kecenderungan dalam komunikasi dg teman, ortu, guru, etc
3. achievement motivational session
4. cermati kendala-2 mental block & tips praktis untuk berubah
5. refleksi
Berani berprestasi :
1. inventarisasi, kenali inti masalah, evaluasi proporsional
2. kenali sources prestasi (pengalaman dari sendiri, teman, idola, orang tua)
3. focusing tematis & step-by-step meraih prestasi
4. experiential learning: “mengalami” berprestasi (outdoor activity)
5. refleksi & pembangunan niat
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Murray Bowen (1978) adalah salah satu pengembang intervensi keluarga. Teori intervensi keluarga, yang mer...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan era-globalisasi yang begitu pesat, membuat seluruh aspek kehidupan terken...
-
MACAM-MACAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Dalam rangka pencapaian tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, terdapat beberapa jenis ...