Kamis, 08 Juni 2017

MEMBANGUN MOTIVASI PADA REMAJA


Hasil gambar untuk gambar remaja


MEMBANGUN MOTIVASI PADA REMAJA
         Banyak psikolog dunia tentang remaja nyaris semuanya sama. Remaja merupakan masa transisi yang rentan terhadap banyak pengaruh negative dan positive. Menurut mereka hal ini disebabkan oleh psikologis remaja yang masih labil
         Kondisi psikologis labil tak sekedar memberi dampak yang sepele. Akibat kondisi remaja yang belum stabil, banyak remaja terjerat dalam kubangan masalah yang sesungguhnya bersumber dari dirinya sendiri. Misalnya krisis motivasi. Banyak remaja bermasalah dengan motivasi. Semangatnya untuk meraih segala cita-citanya cenderung padam dan lebih suka terlena dengan suasana.
         Krisis motivasi yang berkepanjangan sangat mengganggu masa depan. Masa remaja dimana seorang anak mengalami masa transisi yang rentan, namun juga merupakan masa gemilang penentu masadepan. Sangat disayangkan bila seorang remaja mengalami krisis motivasi. Ada banyak penyebab remaja mengalami ini diantaranya, 
1.  Seorang remaja merasa kurang perhatian dari orangtua mereka, sehingga sang anak beranggapan tak ada yang peduli dan berakibat pada menurunnya motivasi. 2. Seorang remaja terlalu asyik mencoba hal-hal baru bersama temannya, sayangnya belum tentu hal baru itu berdampak baik, justru banyak yang menyebabkan remaja justru lupa diri dan tak termotivasi. 3. Masa remaja sering pula disebut masa puber, dimana remaja merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, banyak diantara mereka yang justru terperosok dalam fase ini. Jatuh cinta yang berlebihan seringkali membuat motivasi seorang remaja menurun. Beberapa sebab di atas hanya contoh kecil dari penyebab krisis motivasi pada remaja. Akan tetapi dapat digaris bawahi bahwa penyebab dari krisis motivasi itu berasal dari individu remaja.
 Hasil gambar untuk gambar remaja kartun
          Ada banyak cara untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya krisis motivasi. Cara tersebut tidaklah rumit, namun tidak juga mudah. Evaluasi diri dirasa menjadi salah satu jalan ampuh membangun motivasi. Bagi remaja hendaknya melihat apa saja yang telah ia lakukan untuk mewujudkan cita-citanya. Dengan demikian remaja akan ingat dan kembali terpacu untuk meraih harapannya. Disamping evaluasi, pikiran positif dari diri remaja itu sangat berpengaruh terhadap motivasi dirinya. Pikiran positif membuat remaja lebih arif dalam menyikapi banyak persoalan dalam hidupnya. Seperti yang telah disinggung dalam paragraf sebelumnya, remaja seringkali merasa kurang perhatian. Hal itu dapat ditanggulangi dengan pikiran positif. Hendaknya remaja merasa dia bisa mandiri, apalagi remaja sering merasa dirinya sudah dewasa. Bila mereka memang merasa demikian harusnya mereka bisa hidup tanpa bergantung pada orang lain.
         Jika motivasi diri dalam remaja sudah terbangun, maka kedepannya peluang remaja itu berhasil akan lebih besar. Karena diri yang senantiasa selalu semangat dapat membuat usahanya dalam meraih cita-cita semakin kuat. Dan seperti inilah remaja yang tidak merugi. Remaja yang dapat memotivasi diri demi masadepannya, meski apapun yang terjadi padanya.
           Motivasi memang aspek yang begitu penting. Jangan diabaikan, sebab dibalik keberhasilan itu tentu ada motivasi yang kuat. Motivasi dari diri sendiri adalah motivasi terbaik. Maka para remaja jangan pernah ada alasan untuk tidak memotivasi diri, karena dengan motivasi cita-citamu akan lebih dekat dengan genggamanmu. dengan cara :
1. kenali & benahi diri (self management)
2. citra diri & kecenderungan dalam komunikasi dg teman, ortu, guru, etc
3. achievement motivational session
4. cermati kendala-2 mental block & tips praktis untuk berubah
5. refleksi
          Berani berprestasi :
1. inventarisasi, kenali inti masalah, evaluasi proporsional
2. kenali sources prestasi (pengalaman dari sendiri, teman, idola, orang tua)
3. focusing tematis & step-by-step meraih prestasi
4. experiential learning: “mengalami” berprestasi (outdoor activity)
5. refleksi & pembangunan niat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASAS KONSELING